Kamis, 06 November 2008

trend bebek underbone 2008


bebeko.jpg

Pilih Mana ? Lampu Setang Apa Lampu Body ? 

Beberapa waktu lalu,di Thailand resmi diluncurkan Yamaha X1R.Meski menyandang nama X1 tapi mesin bukanlah X1 diimbuhi item baru (Spark 110,di Indonesia lebih dikenal dengan Jupiter Z) Nyata-nyata memakai mesin canggih milik Yamaha Spark,disini Jupiter MX. Hanya saja rem belakang sudah cakram.Yang berbeda lainnya adalah panel instrumen berikut setang. Setang telanjang model jepit didaulat sebagai pengendali laju.Lampupun tersingkir dari setang,sebagai gantinya terpasang di sayap layaknya Yamaha X1 atau Nouvo. Sensasi mengendara moge begitu terasa.Tapi bila kita ingin menarik ke belakang ada beberapa motor yang telah menerapkan hal serupa di Asia Tenggara. 

x1.jpg

Untuk underbone dengan lampu di depan setidaknya ada tiga merek Jepang yang bermain. Persamaannya adalah mempergunakan lampu versi moge. 

1.        Yamaha X1Yamaha Jupiter Z yang makeover begitulah kira-kira. Tinggal mempermainkan bodi agar tampak lebih ramHanya saja konsep saya melenceng,terlalu tinggi bagi Suzuki. Konsep saya adalah menciptakan replika moge dalam arti ping dan dengan lampu ganda terpisah membuat pengendara seakan menaiki motor besar dari depan.Model ini nyata-nyata ditiru importir motor China,Happy. Sedikit mirip kasusnya dengan CBR Vortex. Mereka cukup peka dengan konsumen yang menginginkan tampilan berbeda pada umumnya namun dengan harga yang murah. Beberapa modifikator mengaku menghabiskan kurang lebih sejuta untuk menebus sederet kelengkapan X1.X1 memakai moge Yamaha R1.  

2.  Kawasaki ZX130Inilah motor paling revolusioner di antara lain,paling bontot segalanya dibandingkan saudara sesama Jepang memaksa pabrikan yang dikenal dengan warna hijau ini berinovasi. Selain kapasitas yang tidak semestinya yaitu 130 cc. Juga menawarkan konsep baru berkendara,tangki di depan terletak persis di antara lampu utama dan batok setang. Kemudian posisi tangki pada umumnya menjadi bagasi ekstra lapang!! Bagasi ini mampu menampung dua helm half face,jadi cocok bagi yang kuatir akan kehilangan helmnya. Rupanya mesin 130 cc 4 langkah ini memang dirancang untuk tetap bertenaga dengan sederet hal yang aneh di tubuhnya. Bila kita perhatikan lengan ayun belakang terutama pegangan sokbreker belakang terdapat perbedaan yang nyata. Cacat pabrik? Bukan. Sama sekali bukan.Terdapat perhitungan  untuk membuat motor tetap seimbang di kala melaju yang menuntut center of gravity yang baik, membuat tercetus desain yang nyleneh itu. Panel indikator yang mengadopsi dari motor sport Ninja ini terdapat tachometer untuk menghitung putaran mesin. Sesuatu yang unik untuk motor jenis underbone. Motor berjenis underbone yang pernah menyandangnya adalah berkarakter sport,sebut saja dua Satria,Satria 120R generasi terakhir dan Suzuki F150. Lainnya,Yamaha 125Z. Pemasangan panel indikator tersebut sebatas kamuflase sempurna untuk bodi yang melebar.Memang posisi badan yang merunduk mengesankan motor ini layak menyandang Baby Ninja,namun tanpa adanya kopling manual? rasanya ada yang kurang. Oh,ya.Lampu mirip dengan Z series moge Kawasaki. 

3.        Suzuki Katana di Indonesia berganti nama dengan Suzuki Arashi. Akal-akalan Yamaha untuk merefresh motor yang ada ditiru Suzuki. Disini yang berbeda kapasitasnya dari Yamaha. Yamaha bermain di kelas 110 cc sedangkan Suzuki 125 cc. Bila pesaingnya     menerapkan lampu ganda    horizontal  ,   Suzuki melakukan   pembedaan,   Yaitu   menerapkan   lampu   ganda vertikal, yaitu lampu replika moge GSX. Sebelumnya saya memiliki konsep serupa jauh sebelum Katana dilaunching tepatnya pasca kelahiran F150. Motor supersport,full fairing tiruan yang layak adalah underbone. Alasannya? Underbone memiliki panel bodi yang lebar dan tak sesederhana hyper underbone yang menerapkan lampu depan dan kaki semata. sebenarnya. Bila Suzuki Hayabusa berkapasitas 1300 cc,moge yang masih menyandang moge terkencang ini, maka replikanya adalah 130 cc. Kapasitas ini dianut oleh ZX130. Bagian haluan,okelah.Hanya saat itu aku menginginkan suspensi depan seperti yang diaplikasi oleh Satria 120R tegak lurus. Panel setang konsepku adalah setang jepit dengan speedometer digital. Persis yang dianut Yamaha X1R saat ini.Haluannya? kaki dari motor bebek Suzuki monoshock dipakai.Kemudian velg berikut peranti cakramnya milik dari Satria 4 tak (sayangnya,Shogun 125SP yang dipilih menyandangnya di awal tahun 2005)Oh,ya. Salah satu konsepku yang tercapai adalah pemasangan huruf kanji di bodi motor layaknya Hayabusa.    

Bagaimana prospek motor dengan lampu di sayap di tanah air? Yamaha Indonesia memutuskan untuk tidak memproduksinya di tanah air,meski merupakan hal yang mudah tinggal memasang panel bodi saja. Karena berdasarkan riset, model ini tidak disukai oleh konsumen Indonesia.Ini sudah terbukti pada Yamaha Nouvo atau Nouvo Z,Mio terbukti lebih laris manis,disamping harga yang murah yang diutamakan adalah lampu depan (ini menurut risetku pribadi dari beberapa responden). Masih ingat bukan kasus Kymco Free seri awal?Maksud hati-hati ingin mematahkan dominasi Yamaha Mio dengan mempertahankan ciri khas skuter matik yakni lampu di sayap kemudian inovasi lain rear seat yang bisa berfungsi sebagai sandaran. Ternyata lampu yang terletak di sayap membuat kesulitan pengendaranya membuat Kymco melakukan revisi di seri berikutnya. Hanya saja,uniknya, Honda menelan bulat-bulat konsep dari negeri Siam ini ke Indonesia. Tentunya tidak hadir dalam konsep bebek,namun skuter Vario.Nama besar Honda yang terkenal dengan jaringan yang luas,body futuristis mampu menghapuskan kegalauan masyarakat Indonesia tentang polemik ini.Lalu,Suzuki? Suzuki Arashi angka penjualannya masih jauh di bawah saudara kembarnya,Shogun 125R atau Shogun 125SP.  Inilah hebatnya Honda. Apapun yang menjadi jualannya laris manis. Mungkin saja  maaf,kalau kotoran dijual Hondapun laku. Tapi berapa lama? Realita di lapangan berkata beda. Pasar semakin kritis. Ini dibahas dalam salah satu artikel di website ini… 

Artikel ini ditulis oleh Brothers <Girifumi>

Tidak ada komentar: