Kamis, 06 November 2008

Check Dealer Pricing On a New Cadillac CTS!

More on the 2008 Motor Trend Car of the Year competition:

2008 Motor Trend Car of the Year: The Contenders

2008 Motor Trend Car of the Year: The Finalists

News flash to automakers in Japan and Germany: The eagle has landed. Again.

If you were one of those who wrote off General Motors as a dying dinosaur -- after all, it's been a decade since any GM car took home the Golden Calipers (the Chevrolet Corvette won back in 1998) -- prepare to rewrite everything you think you know about what's in the General's store. With this bold, savvy, uncompromising showpiece of a sedan -- the all-new Cadillac CTS -- GM has leapt straight from the rabble's side of the velvet rope into that coveted, highly selective inner sanctum marked "World's Finest Cars." For that remarkable achievement, and for making us grin like lottery winners every time we drove it, the CTS is our enthusiastic choice for Motor Trend's 2008 Car of the Year.

Not since Neil and Buzz spiked Old Glory into the lunar dust in 1969 have red-white-and-blue ambition and technological prowess looked so good. Allow your eyes to drink in that wide, gently chiseled shape. Mmmmm. This baby will turn heads like the elites from Europe, but it's unmistakably American, uniquely Cadillac. The wheel arches ride low and snug over the tires -- no more yawning "snow chain" gaps. The massive, cowcatcher prow says "get out of my way" -- but politely, like a tuxedo-clad bouncer. Close inspection of the headlamps and taillamps reveals exquisite, pizzazz-enhancing LED "light pipes." No, you haven't seen those before. GM's premium brand has perfected a look all its own.

"This interior manages to be avant-garde and innovative without being difficult to operate. It's also really good-looking."

Superiority? The CTS's winning ways go far beyond its fetching facade. Significance? Not only is the CTS the star of a new GM revival (including such standouts as the 2008 ChevyMalibu and Buick Enclave, to name just two), it's a true world car -- tested from the Nurburgring to China and sold across the globe (40,000 to 50,000 annually in the U.S., another 20,000 or so worldwide; Cadillac will also build right-hand-drive versions). Value? Base price is just $32,990, including a 263-horse VVT V-6 (a 304-horse direction-injection version is optional), eight-speaker Bose audio, 17-inch wheels, and dual-zone climate control. In comparison, you'll pay over $33,000 for a base BMW3 Series sedan with just 230 horses and north of $45K for the more comparably sized BMW 528i.

Read on to see how Cadillac -- winner of the first Motor Trend Car of the Year award nearly six decades ago -- earned the Golden Calipers for 2008. While you're at it, start practicing using the words "General Motors" and "celebrated" in the same sentence.


trend bebek underbone 2008


bebeko.jpg

Pilih Mana ? Lampu Setang Apa Lampu Body ? 

Beberapa waktu lalu,di Thailand resmi diluncurkan Yamaha X1R.Meski menyandang nama X1 tapi mesin bukanlah X1 diimbuhi item baru (Spark 110,di Indonesia lebih dikenal dengan Jupiter Z) Nyata-nyata memakai mesin canggih milik Yamaha Spark,disini Jupiter MX. Hanya saja rem belakang sudah cakram.Yang berbeda lainnya adalah panel instrumen berikut setang. Setang telanjang model jepit didaulat sebagai pengendali laju.Lampupun tersingkir dari setang,sebagai gantinya terpasang di sayap layaknya Yamaha X1 atau Nouvo. Sensasi mengendara moge begitu terasa.Tapi bila kita ingin menarik ke belakang ada beberapa motor yang telah menerapkan hal serupa di Asia Tenggara. 

x1.jpg

Untuk underbone dengan lampu di depan setidaknya ada tiga merek Jepang yang bermain. Persamaannya adalah mempergunakan lampu versi moge. 

1.        Yamaha X1Yamaha Jupiter Z yang makeover begitulah kira-kira. Tinggal mempermainkan bodi agar tampak lebih ramHanya saja konsep saya melenceng,terlalu tinggi bagi Suzuki. Konsep saya adalah menciptakan replika moge dalam arti ping dan dengan lampu ganda terpisah membuat pengendara seakan menaiki motor besar dari depan.Model ini nyata-nyata ditiru importir motor China,Happy. Sedikit mirip kasusnya dengan CBR Vortex. Mereka cukup peka dengan konsumen yang menginginkan tampilan berbeda pada umumnya namun dengan harga yang murah. Beberapa modifikator mengaku menghabiskan kurang lebih sejuta untuk menebus sederet kelengkapan X1.X1 memakai moge Yamaha R1.  

2.  Kawasaki ZX130Inilah motor paling revolusioner di antara lain,paling bontot segalanya dibandingkan saudara sesama Jepang memaksa pabrikan yang dikenal dengan warna hijau ini berinovasi. Selain kapasitas yang tidak semestinya yaitu 130 cc. Juga menawarkan konsep baru berkendara,tangki di depan terletak persis di antara lampu utama dan batok setang. Kemudian posisi tangki pada umumnya menjadi bagasi ekstra lapang!! Bagasi ini mampu menampung dua helm half face,jadi cocok bagi yang kuatir akan kehilangan helmnya. Rupanya mesin 130 cc 4 langkah ini memang dirancang untuk tetap bertenaga dengan sederet hal yang aneh di tubuhnya. Bila kita perhatikan lengan ayun belakang terutama pegangan sokbreker belakang terdapat perbedaan yang nyata. Cacat pabrik? Bukan. Sama sekali bukan.Terdapat perhitungan  untuk membuat motor tetap seimbang di kala melaju yang menuntut center of gravity yang baik, membuat tercetus desain yang nyleneh itu. Panel indikator yang mengadopsi dari motor sport Ninja ini terdapat tachometer untuk menghitung putaran mesin. Sesuatu yang unik untuk motor jenis underbone. Motor berjenis underbone yang pernah menyandangnya adalah berkarakter sport,sebut saja dua Satria,Satria 120R generasi terakhir dan Suzuki F150. Lainnya,Yamaha 125Z. Pemasangan panel indikator tersebut sebatas kamuflase sempurna untuk bodi yang melebar.Memang posisi badan yang merunduk mengesankan motor ini layak menyandang Baby Ninja,namun tanpa adanya kopling manual? rasanya ada yang kurang. Oh,ya.Lampu mirip dengan Z series moge Kawasaki. 

3.        Suzuki Katana di Indonesia berganti nama dengan Suzuki Arashi. Akal-akalan Yamaha untuk merefresh motor yang ada ditiru Suzuki. Disini yang berbeda kapasitasnya dari Yamaha. Yamaha bermain di kelas 110 cc sedangkan Suzuki 125 cc. Bila pesaingnya     menerapkan lampu ganda    horizontal  ,   Suzuki melakukan   pembedaan,   Yaitu   menerapkan   lampu   ganda vertikal, yaitu lampu replika moge GSX. Sebelumnya saya memiliki konsep serupa jauh sebelum Katana dilaunching tepatnya pasca kelahiran F150. Motor supersport,full fairing tiruan yang layak adalah underbone. Alasannya? Underbone memiliki panel bodi yang lebar dan tak sesederhana hyper underbone yang menerapkan lampu depan dan kaki semata. sebenarnya. Bila Suzuki Hayabusa berkapasitas 1300 cc,moge yang masih menyandang moge terkencang ini, maka replikanya adalah 130 cc. Kapasitas ini dianut oleh ZX130. Bagian haluan,okelah.Hanya saat itu aku menginginkan suspensi depan seperti yang diaplikasi oleh Satria 120R tegak lurus. Panel setang konsepku adalah setang jepit dengan speedometer digital. Persis yang dianut Yamaha X1R saat ini.Haluannya? kaki dari motor bebek Suzuki monoshock dipakai.Kemudian velg berikut peranti cakramnya milik dari Satria 4 tak (sayangnya,Shogun 125SP yang dipilih menyandangnya di awal tahun 2005)Oh,ya. Salah satu konsepku yang tercapai adalah pemasangan huruf kanji di bodi motor layaknya Hayabusa.    

Bagaimana prospek motor dengan lampu di sayap di tanah air? Yamaha Indonesia memutuskan untuk tidak memproduksinya di tanah air,meski merupakan hal yang mudah tinggal memasang panel bodi saja. Karena berdasarkan riset, model ini tidak disukai oleh konsumen Indonesia.Ini sudah terbukti pada Yamaha Nouvo atau Nouvo Z,Mio terbukti lebih laris manis,disamping harga yang murah yang diutamakan adalah lampu depan (ini menurut risetku pribadi dari beberapa responden). Masih ingat bukan kasus Kymco Free seri awal?Maksud hati-hati ingin mematahkan dominasi Yamaha Mio dengan mempertahankan ciri khas skuter matik yakni lampu di sayap kemudian inovasi lain rear seat yang bisa berfungsi sebagai sandaran. Ternyata lampu yang terletak di sayap membuat kesulitan pengendaranya membuat Kymco melakukan revisi di seri berikutnya. Hanya saja,uniknya, Honda menelan bulat-bulat konsep dari negeri Siam ini ke Indonesia. Tentunya tidak hadir dalam konsep bebek,namun skuter Vario.Nama besar Honda yang terkenal dengan jaringan yang luas,body futuristis mampu menghapuskan kegalauan masyarakat Indonesia tentang polemik ini.Lalu,Suzuki? Suzuki Arashi angka penjualannya masih jauh di bawah saudara kembarnya,Shogun 125R atau Shogun 125SP.  Inilah hebatnya Honda. Apapun yang menjadi jualannya laris manis. Mungkin saja  maaf,kalau kotoran dijual Hondapun laku. Tapi berapa lama? Realita di lapangan berkata beda. Pasar semakin kritis. Ini dibahas dalam salah satu artikel di website ini… 

Artikel ini ditulis oleh Brothers <Girifumi>

Yamaha Mio 2006 From Pontianak


KLIK - DetailHarmonisasi itu menjadi poin utama dalam mewujudkan sebuah motor modifikasi. Meski sudah punya konsep tapi jika diterapkan di motor, tentunya harus banyak penyesuaian. “Apalagi saya ingin mewujudkan Aprilia Supermoto di Yamaha Mio. Pasti nggak bisa menjiplak karena dimensinya beda banget,” kata Gunawan Halim dari Planet Custom Pontianak yang bikin ‘ulah’ di Mio lansiran 2006 ini.

Permasalahan bentuk bodi gampang diselesaikan dengan bantuan fiberglass. “Untuk bodi full banget tiru Aprilia, bahkan sampai ke warna,” bangga pria ramah ini. Sebenarnya bodi baru ini tidak terlalu banyak berubah dari bentuk bodi standar. KLIK - Detail

Sehingga masih gampang dikenali kalau ini adalah meong, eh salah, Mio maksudnya. Misalnya di bagian bordes yang masih standar tanpa menggunakan roll bar seperti yang sering diterapkan di Mio bergaya off-road selama ini.

Tapi, kelar di urusan bodi doi harus menemukan masalah baru di dimensi motor secara keseluruhan. “Masalahnya karena bagian ujung sepatbor jauh melebihi posisi ban sehingga kesannya terlihat cebol banget,” kata Ayung, panggilan akrab Gunawan.

Setelah putar otak akhirnya timbul ide untuk memanjangkan sasis sekitar 15 cm. “Tapi, biar kuat pakai bahan rada tebal, yaitu pelat sekitar 8 mm dan dilas listrik agar lebih mantap,” kata warga Jl. Budi Karya Blok G, Pontianak ini.

Pada bagian sasis belakang ini agar lebih galak, maka rumah CVT dibuatkan kondom menggunaan bahan fiber juga. Karena proses pemanjangan tadi, posisi sokbreker perlu kembali ditinjau ulang.

Tetap pakai sok buat Mio tapi yang variasi. Ayung yakin kalau pakai sok buat Mio maka kekerasan yang diahsilkan masih pas dibanding monosok cabutan dari motor lain.

Sok ini dibuat dengan posisi miring 45 derajat. Untuk dudukan atas diposisikan tepat di rangka bawah bagasi. “Tentu saja maksudnya supaya bagasi tidak tergusur dan tetap bisa dipakai,” cuap pria berkulit putih bersih ini.

Agar semakin bertema sport, beberapa item penguat juga ditempelkan. Misal takometer. Produk dari Movic ini memiliki warna dasar karbon sehingga cocok. Selain itu karena sudah pakai setang telanjang, maka indikator bensin dipindahkan dan diletakkan di bawah spidometer dekat kunci kontak.

“Untuk pemasangan indikator itu enggak perlu banyak karena akan norak jadinya. Cukup seperlunya dan ditempatkan secara rapi,” pesan modifikator yang rajin browsing internet ini.
Sesuai MEFRIK kan, Boz?


DATA MODIFIKASI
Ban depan FDR 90/80-17
Ban belakang Deli Tire 120/70-14
Pelek depan Yamaha Jupiter MX
Pelek belakang Shakira
Rem depan AHRS
Rem belakang Suzuki Satria
Upside down Karto Racing
Monosok Posh Racing
Slang rem TDR
Setang AHRS Trail
Belt CVT Endurance Racing
Roller Kitaco
Bodi Custom
Knalpot Custom

Rabu, 05 November 2008

Yamaha Mio Bercover Suzuki Skywave


SABTU, 14 JUNI 2008 | 08:59 WIB

JAKARTA, SABTU - Pemilik Yamaha Mio Sporty bernama Zona Jember – karena asalnya dari Jember - ini memang ingin tampil beda. Upayanya dilakukan dengan mencomot cover depan Suzuki Skywave 125 lengkap berikut lampu. Pantas jika hasil modif ini disebut gelombang angkasa yang diambil dari arti Skywave.

Kemudian Zona menggandeng Didik dari Difa Modified (DM) untuk memenuhi ambisinya. “Aku pengin motor diubah gaya racing look tapi jangan meniru yang sudah ada,” papar Zona berfilosofi.

Pas memang memilih lampu Skywave. Selain belum pernah dibikin pelaku customized, juga dianggap tidak norak. Lampu Skywave 125 yang dua mata itu juga identik sama moge Yamaha R1.

Didik tidak hanya main sekwilda alias sekitar wilayah dada. Dia juga mulai menyentuh pantat yang awalnya dianggap kurang bohay atau kurang nungging. Makanya dibikin lebih sporty lewat operasi yang bukan operasi plastik. Melainkan operasi fiberglass. 
 
Untuk bagian belakang Didik mengusung jok single seater ala pacuan MotoGP, guna mengejar kesan racing. Meski berkesan sporty, modifikator satu ini juga menambahkan lampu belakang yang ditanam pada bodi belakang. Sehingga tetap mengutamakan safety.

Aroma racing di pantat pun bertambah kental dengan menggusur knalpot standar dipindah ke bawah atau kolong seperti di MotoGP. Selain di undertail, juga ada di kolong. Ini hanya akal-akalan lantaran di pantat sudah ada lampu dan memaksa pipa buang tidak bisa model undertail.

Gaya knalpot macam ini sebenarnya tidak hanya ada di balap MotoGP. Di moge (motor gede) juga banyak yang menerapkan. "Tapi aslinya saya meniru knalpot milik Vespa," kekeh Didik.

Dari dada dan pantat, Didik meraba kaki. Satu set pelek Ride It dan empat cakram Kawasaki Ninja turut mengawal bagian pengereman.

Pemasangan cakram belakang dibarengi pemilihan lengan ayun. Sehingga jadi berfungsi ganda. Tidak hanya sebagai pegangan kaliper rem. Melainkan juga sebagai stabiliser atau penahan roda.

Lengan ini lumayan jitu mengatasi gejala miring ke kanan lantaran as roda Mio hanya ditumpu dari sebelah kiri. Buat skubek versi racing, penambahan lengan ini bisa dikatakan fungsi sekaligus safety.

Untuk bagian atas kaki depan, ada setang bawaan pabrik yang masih tertutup. Kini sudah diganti model terbuka. Dipasang satu set setang berikut segitiga dari Yamaha X1R versi Thailand. (Indra)
 
DATA MODIFIKASI 
Ban depan         : ND Rubber 1,20x80
Ban belakang     : ND Rubber 1,40x80
Teromol depan   : Ninja
Sok belakang     : Showa
Cutting stiker      : By Roja Cut
Difa Modified     : 0813-3672-3900


SBT 

THE FUTURE MODIFIKATION 2008


SELASA, 24 JUNI 2008 | 11:17 WIB

JAKARTA- SELASA - Johny Lipurnomo from Custom World(CW) populer dengan permainan tangannya lewat alat cat. Karyanya bertebaran 1999 – 2002. Tema inovatif selalu dihasilkan pria bertubuh bongsor ini.
 
Kepincut juga main modifikasi bodi. Pelan tapi pasti, karya besarnya nongol di 
Yamaha Cuzztomatic 2 2008 Region IV, Bandung, Mei lalu. "Penasaran juga ikut kelas x-treme. Ini kelas bergengsi," ungkap Johny yang bermarkas di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Berbeda jauh sama konsep sebelumnya yang dominan bolt-on. Tentunya, ini lumayan bikin surprise penikmat modifikasi Tanah Air. Boleh dibilang konsep terdepan buat Mio Soul.

Kenapa dibilang konsep terdepan? Jelas, karena Johny lebih konsentrasi ke tunggangan futuristik. Garis desain bodyworktajam dan tegas. Tapi, ciri Mio Soul enggak boleh hilang.

Makanya, lampu utama tetap dipertahankan. "Intinya sih bikin low rider masa depan. Sayang, ada bagian yang belum selesai," ungkap penggemar sate Blora, Jawa Tengah ini.
 
Memang, konsep terdepan sudah digarap builder berkacamata ini dengan rapi. Tingkat akurasi detail hampir sempurna. Baut dan mur dibikin enggak belang. Pokoke rapi jali. Tapi, penyelesaian yang belum total mengganggu konsep desain secara keseluruhan.
 
Bandingkan sama motor konsep yang dipajang beberapa pameran di Indonesia atau di luar negeri. Setang tetap tertutup panel instrumen kalau konsepnya memang mengarah kemungkinan akan diproduksi massal. "Nah, itu makanya saya pakai visor. Ini yang nggak selesai," timpal Johny yang bikin sketsa dan urusan bodi ke Agus Djanuar, builder Purwokerto, Jawa Tengah.
       
Meski begitu, motor konsep enggak selesai. Rancangan sebaiknya sudah dipikirin kemungkinannya untuk dipakai di jalan raya. Seperti Yamaha MT-OS, konsep sport muscle bike yang diperkenalkan saat berlangsung 
Tokyo Motor Show 2006.

Artinya, modifikasi yang mengarah ke motor konsep pastinya juga didesain dengan tetap memikirkan bagaimana kalau nanti dipakai harian. Kemungkinan mengestimasi antara tenaga motor yang dihasilkan sama bodi yang sudah diubah. Termasuk, komponen baru tambahan. Konsep terdepan mungkin seperti ini! (Niko)